Sunday, May 20, 2012

Tragedi Final Liga Champions dan Kesedihan Bastian Schweinsteiger

Benar-benar tragis, mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan drama yang terjadi di Final Liga Champions antara Bayern Muenchen versus Chelsea kemarin malam. Yang paling tragis di malam itu tentu saja adalah gelandang Bayern Bastian Schweinsteiger. Milyaran pasang mata dari seantero jagat dari orang biasa hingga para pemimpin G-8 menyaksikan bagaimana seorang Schweinsteiger pilar timnas German ini terpukul berat begitu Didier Drogba melesakkan gol penentu kemenangan Chelsea yang masuk dengan mulus ke jala gawang Nuer. Gelandang  berusia 28 tahun ini terlihat yang paling shock meratapi kekalahan Bayern dibandingkan kawan-kawan timnya.
          Bastian Schweinsteiger kecewa        photo: getty images


"Kecemasan" itu sudah terlihat ketika Schweinsteiger tidak mau melihat ketika Arjen Robben melakukan tendangan pinalti di masa perpanjangan waktu, dan seperti yang dia khawatirkan Robben akhirnya gagal melesakan bola ke gawang peter chech. Sepertinya inilah awal kegalauan dari seorang Schweini panggilan Bastian

Dan mimpi buruk itu benar-benar menjadi kenyataan begitu tendangan bola nya mengenai mistar Petr Cech kiper chelsea, Schweinsteiger terlihat  sangat sedih dengan menutup mukanya dengan kostum merah putih khas Bayern, lalu menggigitnya, dan kegalauan di wajahnya seakan-akan sudah menduga bahwa kegagalannya sebagai penendang terakhir Bayern akan menjadi penentu kekalahan timnya di publik sendiri stadion Allianz Arena
                                           tertunduk lesu                   photo:getty images


Dan benar saja begitu contekan pelan namun terukur Didier Drogba masuk gawang Neuer, Schweinsteiger langsung makin tampak murung, tidak lagi terlihat tegar, sangat bertolak belakang dengan kegembiraan dia sewaktu menjadi penentu kemenangan adu pinalti melawan Real Madrid di semifinal turnamen yang sama. Bahkan dia yang paling terlihat tidak "enjoy" sama sekali dengan perhargaan ‘basa-basi’ yang dipimpin oleh Michell Platini di tribun juara di Stadion Allianz. Salaman sekenanya, medali cukup dipegang tangan, tidak perlu dikalungkan, dan tetap menunduk selama turun dari tribun, serta tertunduk duduk di lapangan.

Sang kaisar German Angela Merkel yang menyaksikan pertandingan itu bersama Obama,Cameron, Hollande, dan para pemimpin G-8 lainnya pasti ikut merasakan tragedi itu. Schweinsteiger adalah pilar utama bagi timnas Jerman yang juga dalam beberapa minggu ke depan akan berlaga dalam EURO 2012 di Ukraina-Polandia. Schweinsteiger yang telah membawa Munich mengalahkan Real Madrid, namun Schweinsteiger pula yang membuat Munich gagal memenangi drama final kemarin di rumah sendiri. Mungkin pemain kelahiran Jerman Barat itu masih tetap galau, tidak percaya dengan tendangannya yang terpental mistar.

Tapi jika melihat semangat pantang menyerah khas Jerman, ratapan Schweinsteiger dan pemain Munich lainnya mungkin justru akan diolah sebagai energi positif untuk pembuktian sebagai kampium Eropa yang sesungguhnya yakni di piala EURO 2012 nanti. Di piala dunia 2010 Jerman tampil sebagai tim anak muda yang bermain dengan garang melumat Inggris, Argentina, dan bahkan melawan Spanyol di semi final ketika itu (walau akhirnya dikalahkan oleh Puyol).
                                 Bastian Schweinsteiger menutup muka        photo:getty images

Di kawasan Uni Eropa, nama besar Jerman jelas jadi jaminan bagi negara supranasional tersebut di bidang politik dan ekonomi. Angela Merkel termasuk kaliber Margaret Thatcher yang menjadi wanita besi untuk mempertahankan negaranya dari krisis dan paling ngotot dengan solusi krisis Eropa yang sedang melanda 27 negara itu.

Kengototan Merkel adalah cermin dari betapa orang-orang Jerman memiliki mental tanding yang kuat, siap mempertaruhkan segala kekuatan untuk membuktikan sebagai juara, dan beginilah memang semestinya sebagai negara bermental juara,mental khas panser. Saya yakin Schweinsteiger beserta asuhan Joachim Loew (pelatih Jerman yang dikontrak hingga 2014) yang lain akan bangkit dari kekalahan dari Chelsea semalam. Bahkan Loew punya kelebihan karena style Spanyol bisa dia ambil dari beberapa pemain Jerman yang merumput di Barcelona seperti Khedira dan Ozil atau Boateng di Manchester City, juara liga Inggris musim ini.

Saya yakin Jerman akan menjadi kandidat kuat juara piala EURO 2012.

0 komentar:

Post a Comment