Tontonan buat anak ABG Indonesia bentar lagi akan muncul kembali,ya biarkan Indonesia Idol hadir lagi. dinikmati saja. Seperti anda menikmati menonton orang-orang Indonesia makan Hamburger, Berger, Hot Dog dari etalase cepat saji yang tembus pandang. Seperti liat toko toko pakain bermerk sperti dolce-gabana, Nike, pepsi,coca-cola dsb, toh sama sama produk yang amrik.Bukankah Indonesia Idol juga hadir mengekor Amerika Idol yang dah lama eksis.
Sama halnya kita orang Indonesia makan produk instant ala Amerika itu. Sama sekali tidak mengenyangkan bukan? Indonesia Idol juga tidak memberi kontribusi apa-apa kok buat musik Indonesia.
Sama halnya kita orang Indonesia makan produk instant ala Amerika itu. Sama sekali tidak mengenyangkan bukan? Indonesia Idol juga tidak memberi kontribusi apa-apa kok buat musik Indonesia.
Sebut saja Delon alumni Indonesia Idol pertama. Siapa yang berani bilang Albumnya meledak dan sukses di pasaran? Kalau ada yang membuktikan albumnya sukses, saya mau menari jungkir nunggging di monas. Sempat numpang main Film jadi pemeran utama pun di Film Vina Bilang Cinta, yang pamornya kalah dari film hantu-hantuan saat itu.
Mike Mohede, jawara Indonesia Idol berikutnya,terlihat lebih menjanjikan tapi apa daya problem berat badan membuat penampilan dan perform sama sekali tak layak jual. Industri musik jaman sekarang tak seperti jaman penyanyi masa lalu seperti Utha Likumahua, Harvey dan Yopie Latul yang hanya bermodalkan kualitas suara dan bukan tampang doang.
Rini juara Indonesia Idol berikutnya lebih parah,bukanya ramai berita prestasinya malah justru lebih ramai gossip hubungan kandasnya sama Anji. Tragis memang seorang juara Indonesia Idol cintanya dikhianati lelaki pilihan hati.
Lebih memilukan lagi ketika menyebut juara berikutnya Aries. Seorang pengamen,lalu tiba tiba juara karena iba pemirsa, tak jauh beda saat Veri juara AFI Indosiar itu…. shock budaya, dipuja-puja… eeh ujung-ujungnya apa, yang lebih disorot malah berantakannya rumah tangga Aris Indonesia Idol…
Jadi sekali lagi tak perlu serius ada Indonesia Idol. Toh, juga alumninya malah lebih eksis jadi sekretaris tulalit di Sitkom OB. Jadi pesinden di OVJ. Atau saking bingungnya menembus pasar music Firman dan Judika malah lebih memilih ber-melayu-melayuan ala negeri Jiran Malaysia. Mau saja menyanyi dan menyia-nyiakan suara gila merdunya buat menyanyikan lagu ala Charli ‘mantan’ ST 12.
Malah yang gagal jadi Indonesia Idol, bahkan lolos 12 besar pun tidak karena, sori, muka tak menjual buat kontes Indonesia Idol seperti Sammy, jadi lebih eksis di Krispatih. Suara serak serak merdunya bahkan mampu membuat wanita cantik ngantri jadi pacarnya. Seperti halnya Dara, yang lolos saja tidak di Mamamia lagi bisa berkibar di The Virgin. Demikian juga Tika dan Tiwi yang tidak juara AFI malah eksis di T2. Demikian pula artis dadakan macam Ayu Ting ting dan briptu kamaru tak perlu ikut ikutan audisi untuk bisa tenar.
Bahkan tidak ikut Indonesia Idol, tahu-tahu mengharu biru di dunia persilatan musik Indonesia. Padahal tampangnya lebih mirip anak sekolahan yang malu-malu, jalan menunduk-nunduk keluar dari Perpustakaan sekolah meminjam buku, ya, siapa lagi kalau bukan Afgahansah reza atau AFGHAN.
Mau jurinya siapa, sepedas mulut cabe Mutia Kasim dulu itu atau si musisi kontroversial Ahmad Dani, tetaplah drama tontonan khas RCTI itu nantinya yang akan disajikan. Jadi disabar-sabarkan saja kalau orang jelek rupa, bencong, gendut, pengamen dengan muka kampungan dan suara paspasan, hanya jadi bahan ketawaan Anang Hermansyah, yang seolah-olah sedemikian kurang kerjaannya mengaudisi sampai ke daerah-daerah.
Siapkan tissue kalau nantinya jadi terharu, ada peserta audisi polisi saja bisa ditampilkan menangis hanya karena lolos ke Jakarta. Kurang menguras air mata apa, kalau tidak sekalian dihadirkan Ibunya yang nongol dari balik pintu seolah sudah disiapkan lebih dulu, memeluk, menangis, terguguk.
Lalu ketika Juri melontarkan kenapa sedemikian terharu; jawaban klise….’ Saya ingin sekali jadi penyanyi… tapi tidak disetujui orang tua saya….bla bla bla’
Tonton saja. Inilah Indonesia Idol, tayangkan televisi yang mengejar dewa RATING, sajian dramatis, tragis dan melankolis harus ada. Harus ada olok-olok fisik, kebencongan, kenestapaan hidup dan kemiskinan. Bahkan jika peserta kok, tiba-tiba tersingkir karena kurang dukungan, tapi secara tontonan itu menghibur, menyedot iba, simpati, bisa dikocok lagi untuk bisa bersaing lagi di babak pengampunan….memangnya MA ada kasasi segala he he.Orangpun lupa kalau bulan depan BBM akan naik serta pembunuh bayaran masih berkeliyaran.
0 komentar:
Post a Comment